Beragama tidak bisa dilakukan dengan semaunya. Nabi Muhammad telah meninggalkan 2 pedoman kepada kita: “Aku tinggalkan kepada kalian 2 perkara, jika kalian berpegang teguh pada keduanya, maka kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu: Kitab Allah (al-Quran) dan Sunnahku”. Oleh karenanya, dalam menjalankan agama, kita harus berpegang teguh pada tuntunan yang sudah digariskan dalam al-Quran dan Hadits Nabi.
Dalam dinamika sosial saat ini yang berbeda dengan zaman Nabi, ada banyak hal baru yang tidak ada atau tidak terjadi pada zaman Nabi. Tentu, hal ini belum diatur oleh kedua pedoman utama ummat Islam tersebut. Oleh karena itu, agama menyediakan koridor ijtihad, sebuah upaya untuk menemukan hukum-hukum agama yang baru dengan berdasarkan pesan universal al-Quran dan al-Hadits. Hal ini bisa dilakukan secara berjamaah di antara orang-orang yang ahli di bidangnya, tentu dengan melibatkan orang-orang yang ahli dalam hukum Islam, tafsir al-Quran, bahasa Arab, dan beberapa keahlian lainnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan kontemporer.
Muhammadiyah sebagai organisasi modern sudah sejak berdirinya concern dengan dinamika seperti ini. Oleh karenanya, Muhammadiyah membentuk Majelis Tarjih sejak awal perkembangan organisasi ini. Nah, berikut ini kami menghadirkan beberapa buku yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di bawah ini kami suguhkan buku “Tanya-Jawab Agama” Jilid 3.